TINJAUAN MATA KULIAH
|
Mata
kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk memberikan Asuhan Kebidanan pada ibu dalam kehamilan dengan pendekatan
manajemen kebidanan didasari konsep-konsep, sikap dan keterampilan serta hasil evidence based dengan pokok bahasan
konsep dasar asuhan kehamilan,
proses adaptasi fisiologi dan psikologi dalam masa
kehamilan, penegakkan
diagnosa kehamilan, perubahan fisiologis masa nifas, proses adaptasi masa nifas,
faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan,
kebutuhan dasar ibu hamil sesuai tahap perkembanganya, asuhan kehamilan, deteksi dini terhadap tanda bahaya kehamilan ibu dan
janin,pendokumentasian asuhan.
|
Mata
Kuliah Asuhan Kebidanan I (kehamilan)
merupakan kompetansi utama bagi seorang bidan dan dapat digunakan sebagai bekal
untuk menerapkan asuhan kebidanan, khususnya asuhan kehamilan dalam aplikasi klinis
saat praktik keterampilan, klinik kebidanan maupun pelayanan kebidanan saat
telah lulus.
|
Standar kompetensi mata kuliah
asuhan kebidanan dalam masa persalinan yaitu :
1.
Menjelaskan konsep dasar
masa kehamilan
2.
Menjelaskan proses adaptasi fisiologi dan psikologi masa kehamilan
3.
Mendiagnosis kehamilan
4.
Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan
5.
Menjelaskan kebutuhan dasar ibu hamil sesuai tahap perkembanganya
6.
Melakukan asuhan kehamilan
7.
Menjelaskan deteksi
dini terhadap tanda bahaya kehamilan ibu dan janin
8.
Melakukan pendokumentasian asuhan.
|
BAB I Menjelaskan
konsep dasar masa kehamilan
BAB
II Menjelaskan proses perubahan
adaptasi anatomi dan fisiologi masa kehamilan
BAB III Menjelaskan
penegakan diagnosa
BAB IV Menjelaskan
faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan
BAB V Menjelaskan
kebutuhan dasar ibu hamil sesuai taha perkembanganya
BAB VI Melakukan asuhan kehamilan
BAB VII Menjelaskan deteksi dini terhadap tanda bahaya kehamilan
ibu dan janin
BAB VIII Melakukan pendokumentasian asuhan
|
Mahasiswa dapat
mempelajari bahan ajar ini dan membaca referensi yang direkomendasikan sebagai
buku acuan membuka e-learning yang sudah ada.
BAB II
PERUBAHAN ANATOMI DAN ADAPTASI FISIOLOGI
PADA IBU HAMIL TRIMESTER I,
II, III
|
Kompetensi Dasar
:
Mahasiswa mampu menjelaskan
perubahan
anatomi dan adaptasi fisiologi pada ibu hamil trimester I, II, III
Indikator :
1.
Mahasiswa dapat menjelaskan
anatomi dan fisiologi ibu pada trimester I, II, III
2.
Mahasiswa dapat menjelaskan
asuhan kehamilan kunjungan awal
3.
Mahasiswa dapat menjelaskan
kajian fetal
4.
Mahasiswa dapat menentukan
diagnosis
5.
Mahasiswa dapat mengembangkan
perencanaan asuhan komprehensif
6.
Mahasiswa dapat menjelaskan
asuhan kehamilan kunjungan ulang
|
Mata
kuliah ini menyajikan materi mengenai anatomi dan fisiologi pada ibu hamil
trimester I, II, dan III, asuhan pada
kunjungan awal, kajian fetal, diagnosis, perencanaan asuhan komprehensif, dan
asuhan kunjungan ulang.
|
A. Pendahuluan
Pernahkan
anda mendengar cerita tentang seorang ibu hamil
harus dirawat dirumah sakit selama masa kehamilannya
karena mual muntah berlebihan? Cerita mengenai masa kehamilan seringkali
diidentikkan dengan peristiwa yang
menyakitkan
dan bagi sebagian besar kaum perempuan merupakan peristiwa yang sangat berpengaruh besar
dalam kehidupannya.
Tujuan
pembelajaran dari materi yang diuraikan pada bab ini adalah :
1.
Menjelaskan anatomi dan fisiologi ibu pada trimester I, II, III
2.
Menjelaskan tentang asuhan kehamilan kunjungan awal
3.
Menjelaskan tentang kajian fetal
4.
Menentukan diagnosis
5.
Mengembangkan
perencanaan asuhan komprehensif
6.
Menjelaskan
asuhan kehamilan kunjungan ulang
Untuk
memudahkan pembelajaran mengenai adaptasi, fisiologi, dan psikologi dalam
kehamilan pada bab ini, sebaiknya menguasai konsep dasar asuhan kehamilan pada
bab I.
B. Darah
Dan Pembekuan Darah
1. Pengertian Darah
Darah berasal
dari kata haima, yang berasal dari akar kata hemo atau
hemato. Jaringan tubuh berupa cairan yang beredar dalam vaskuler.
Merupakan suatu cairan yang berada di dalam tubuh, ia berfungsi mengalirkan
oksigen ke seluruh jaringan tubuh, mengirimkan
nutrisi yang dibutuhkan sel-sel, dan menjadi benteng pertahanan terhadap
virus.
2. Komposisi Darah
Darah terdiri
dari 45% korpuskula dan 55% plasma darah.
a.
Korpuskula sendiri terdiri dari :
1)
Sel darah merah (eritrosit) sebesar 99%, mengandung hemoglobin yang
berfungsi mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga menjadi penentu golongan
darah seseorang. Jika kandungan sel darah merah seseorang sangat kurang, ia
dikatakan anemia.
2)
Trombosit (keping-keping darah), kandungannya berkisar antara 0,6 dan 1,0
%.
3)
Fungsi trombosit adalah membantu proses pembekuan darah.
4)
Sel darah putih (leukosit), berjumlah 0,2% dari total darah.
5)
Tugas leukosit adalah menjaga sistem imunitas tubuh dan membunuh virus atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh.
b.
Plasma Darah, terdiri dari :
1)
Albumin
2)
Bahan pembeku darah
3)
Immunoglobin
4)
Hormon
5)
Berbagai protein
c.
Fungsi Darah :
1) Sarana transportasi
2) Alat pertahanan
3) Alat homeostatis
d.
Volume Darah
1)
Volume darah orang dewasa sekitar 4-5 liter
2)
Volume darah dipengaruhi oleh umur, pekerjaan, keadaan kardiovaskuler dan
kehamilan
e.
Pembekuan Darah (Koagulasi)
Mekanisme Pembekuan Darah :
1)
Bila kita berdarah/luka, keping-keping darah/ trombosit berfungsi untk
membekukan darah.
2)
Trombosit yang pecah mengeluarkan enzim trombokinase (pengaktif protombin).
3)
Trombokinase mengubah protombin menjadi trombin dangan bantuan mineral
calsium dan vitamin K.
4)
Selanjutnya, trombin merangsang fibrinogen membentuk benang fibrin.
5)
Benang fibrin menyebabkan darah membeku krn benang fibrin berbentuk seperti
jaring yang menangkap dan menghalangi sel darah merah keluar dari pembuluh
darah yang rusak.
f.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Koagulasi :
1)
Fibrinogen darah
2)
Protrombin
3)
Tromboplastin
4)
Ca 2+
5)
Proakselerin
6)
Prokonvertin
7)
Faktor anhemofilia
3. Perubahan Darah Dan Pembekuan Darah Saat Hamil
a.
Hipervolemik
1)
Terjadi peningkatan kadar plasma & eritrosit, sktr 45 % dr keadaan
sebelum hamil
2)
Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan darah ibu & janin
3)
Mulai meningkat pd TM I & II & Sampai puncak pd TM III
4)
Kadar Hb menurun secara fisiologi, yaitu 12,5 gr %
b.
Hiperplasia Eritrosit
1)
Terjadi pada sumsum tulang.
2)
Pada kehamilan eritropoetin meningkat sehingga terjadi peningkatan
retikulosit yang ditemukan dalam plasma ibu dan urin janin.
c.
Fibrinogen
Meningkat 50% menjadi 450 mg/dl
d.
Trombositopolesis
Meningkat sebagai konsekuensi hipervolemik
e.
Harga normal pemeriksaan laboratorium
Yang terjadi dikarenakan :
1) Perubahan fungsi endokrin maternal
2) Tumbuhnya plasenta yang juga berfungsi sebagai alat
endokrin kebutuhan metabolisme yang meningkat karena pertumbuhan janin
B.
Sistem Pernafasan
1. Ruang abdomen yang membesar oleh karena meningkatnya
ruang rahim dan pembentukan hormon progesteron menyebabkan paru-paru berfungsi
sedikit berbeda dari biasa
2. Wanita hamil bernafas lebih cepat dan lebih
dalam karena memerlukan lebih banyak oksigen untuk janin dan untuk
dirinya.
3. Lingkar dada bumil agak membesar
4. Lapisan saluran pernafasan menerima lebih
banyak darah dan agak tersumbat oleh penumpukan darah
5. Kadang hidung dan tenggorokan mengalami penyumbatan
parsial akibat penumpukan darah/kongesti
6. Tekanan dan kualitas suara bumil agak berubah
7. Akan terjadi beberapa kali hiperventilasi selama
kehamilan
8. Peningkatan volume tidal, penurunan resistensi jalan
nafas
9. Diafragma meninggi, sudut substernal meningkat
10. Perubahan pernafsan abdomen menjadi pernafasan
dada
C.
Sistem Persyarafan
1. Pengertian Persyarafan
Salah satu organ yang berfungsi untuk menyelenggarakan kerja sama yang
rapih dalam organisasi dan kooordinasi kegiatan tubuh.
2. Fungsi Sistem Persyarafan
a.
Menerima informasi
b.
Koordinasi antara sistem saraf pusat dengan sistem saraf tepi
c.
Mengolah informasi yang diterima
d.
Mengantarkan jawaban secara cepat ke organ-organ tubuh.
3. Skema Pembagian Sistem Syaraf
Keterangan :
a.
SSP : Terdiri dari otak dan medula spinalis.
b.
SST /Perifer : susunan saraf di luar SSP yang membawa pesan ke dan dari
sistem saraf pusat.
c.
Syaraf Motorik/eferen : menghantarkan impul-impul saraf dari otak dan
sumsum tulang belakang ke perifer.
d.
Syaraf Sensorik/aferen : membawa impuls saraf dari perifer menuju otak.
e.
Syaraf campuran : Terdiri dari saraf sensorik dan motorik → dapat
menghantar impuls-impuls dalam 2 jurusan.
f.
Sitem Saraf Somatis (SSS) terdiri dari saraf campuran. Bagian
aferen membawa baik informasi sensorik yang disadari maupun informasi sensorik
yang tak disadari (nyeri, suhu, raba, propriosepsi
yang disadari maupun yang tidak disadari, penglihatan, pengecapan, pendengaran
dan penciuman) mulai dari kepala, dinding tubuh dan ekstremitas.
g.
Sistem Saraf Otonom (SSO) merupakan sistem saraf campuran. Serabut-serabut
aferen-nya membawa masukan dari organ-oargan fiseral, meninggalkan korda
spinalis (menangani pengaturan denyut jantung, pengaturan kelenjar endokrin dan
eksokrin, diameter pembuluh darah, pernafasan, pencernaan makanan, rasa lapar,
mual, pembuangan dan sebagainya). Serat – serat saraf otonom dianggap
involunter (tidak disadari) karena hanya sedikit kontrol kesadaran pada
fungsinya.
4. Syaraf Dibentuk oleh Sel-sel saraf atau neuron yang
berkomponen :
a.
Komponennya yaitu : dendrit, badan sel, akson, terminal
akson, sinaps
b.
Sel-sel penyokong : neuralgia dan sel schwan
5. Persyarafan Pada Wanita :
a.
Payudara, kulitnya dipersarafi oleh cabang nervus
thoracalis daerah sekitar areola dan papila mammae dipersarafi oleh saraf
simpatis
b.
Dasar pelvis atau difragma pelvis,inervasinya dari segmen ke 3 & 4
plexus sacralis & plexus pudendus
c.
Otot profunda dasar pelvis, inervasinya dari cabang perineal nervus
pudendus
d.
Vesica urinaria & uretra, inervasi dari saraf simpatis dan parasimpatis
dari plexus lee frankenhauser (plexus sacralis)
e.
Organ genital eksterna, inervasi dari cabang nervus pudendus dan nervus
perinealis
f.
Vagina, inervasi oleh syaraf simpatis dan parasimpatis dari plexus sacralis
g.
Cervik, inervasi oleh saraf simpatis dan para simpatis dari plexus sacralis
h.
Uterus, inervasi melalui s.simpatis dan para simpatis dari plexus sacralis
i.
Tuba vallopii, inervasi dari plexus ovaricus
j.
Ovarium, inervasi oleh plexus ovaricus.
6. Perubahan Sistem Persyarafan Selama Kehamilan
a.
Tidak terdapat perubahan normal disebabkan karena melemahnya persendian
ex : kaku pada semua bagian lengan,tangan atau jari
b.
Perubahan fisiologik spesifik akibat kehamilan :
1) Kompresi syaraf panggul akibat pembesaran uterus menyebabkan
perubahan sensoris di tungkai bawah
2) Lordosis dorsolumbal menyebabkan nyeri akibat tarikan
pada syaraf.
3) Edema yang melibatkan syaraf perifer menyebabkan
carpal tunnel syndrom selama TM III (rasa terbakar atau gatal dan nyeri tangan
yang menjalar ke siku).
4) Rasa baal dan gatal di tangan akibat posisi bahu
yang membungkuk akibat tarikan pada segmen fleksus brakialis.
5) Nyeri kepala akibat ketegangan umum saat ibu merasa
cemas, adanya gangguan penglihatan seperti kesalahan refraksi, migren.
6) Nyeri kepala ringan, ingin pingsan karena adanya
hipoglikemi.
7) Hipokalsemia menyebabkan masalah neuromuskular seperti
kram otot atau tetani.
c.
Upaya Penanganan
1)
Nyeri kepala tegang, pemijatan, istirahat, komprespanas/dingin
2)
Nyeri kepala migren biasanya disertai dgn mual & muntah, terapi obat
profilaktik
3)
Sakit punggung
a)
Jaga pertambahan BB
b)
Jangan mengenakan sepatu hak tinggi
c)
Menekan lutut ketika mengangkat benda
d)
Tidak duduk/berdiri terlalu lama
e)
Duduk dikursi dgn sandaran punngung lurus
f)
Belajar rileks
4)
Nyeri dan baal ditangan, ambil istirahat ketika melakukan pekerjaan dgn
tangan
D. Pertumbuhan
dan perkembangan embrio
Dalam proses kehamilan, perkembangan janin dalam
kandungan menjadi salah satu hal yang sangat menyenagkan karena hampir semua
yang dilakukan ibu ternyata berdampak pada janin dalam kandungan. Pada bab ini
akan diuraikan bagaimana perkembangan dan perubahan janin dari proses awal
terbentuknya, hingga masa janin siap untuk menjalani kehidupan barunya di luar
rahim.
1. Konsepsi
2. Ovum
3. Fertilisasi
a. Tumbuh kembang janin dari minggu per minggu
b. Melakukan asuhan kehamilan sesuai tahap perkembangan
1) Asuhan kehamilan kunjungan awal
Tujuan utama pemantauan kesehatan janin guna mengenal sedini mungkin kapan
waktu yang tepat untuk terminasi kehamilan, sehingga bayi bisa bertahan hidup
lebih baik dibandingkan bila tetap berada dalam kandungan.
a) Trimester I
-
Pemeriksaan dilakukan sampai usia kehamilan13 minggu
-
Informasi yang dikumpulkan meliputi riwayat kesehatan dan pengkajian fisik
ibu
b) Trimester II
Pengukuran TFU dapat dilakukan dengan :
-
Menggunakan meteran, menurut Mc. Donalds : dianggap akurat bila dilakukan
setelah usia kehamilan 20 minggu.
-
TFU dinyatakan dengan Centimeter (CM) bila usia kehamilan dibawah 20
minggu, digunakan dengan cara palpasi Leopold I. Cara pengukuran TFU dengan CM
bisa pula membantu pengukuran berat janin, dengan rumus dari Johnson Tausak
yaitu : TFU dalam CM – 12 x 155 = TBJ dalam gram
-
Bila TFU lebih besar dari usia kehamilan, bisa berarti : kehamilan ganda,
polihidramnion, makrosomia janin, oligohydramnion Selama kehamilan Trimester
II, pengkajian DJJ dilakukan dengan stethoscope monocular/stetoscop
leanec.
c) Trimester III
-
Sebaiknya ibu hamil mengamati gerakan janin setiap hari setelah usia
kehamilan28 minggu
-
Informasi yang diberikan pada ibu hamil :
ü
Pergerakan janin akan bertambah setelah makan
ü
Pergerakan ibu dapat membuat pergerakan janin lebih aktifSelama 2-3 minggu
sebelum lahir, aktivitas normal janin berkurang
d) Menentukan Diagnosa
-
Menetapkan normalitas kehamilan
-
Membedakan ketidaknyamanan selama kehamilan dengan komplikasi kehamilan
-
Mengiddentifikasi tanda dan gejala penyimpangan dari keadaan normal
-
mengidentifikasi kunjungan untuk kebutuhan dasar
e) Mengembangkan perencanaan asuhan komprehensif
-
Menetapkan kebutuhan pemeriksaan laboratorium
-
Menetapkan kebutuhan belajar atau bimbingan bagi klien
-
Menetapkan kebutuhan untuk pengobatan komplikasi ringan
-
Menetapkkan kebutuhan untuk konsultasi atau rujukan ke tenaga kesehatan
lain
-
Menetapkan kebutuhan untuk konseling yang spesifik
-
Menetapkan kebutuhan untuk konseliing HIV/AIDS
-
Menetapkan jadwal kkunjungan sesuai dengan perkembangan kehamilan
2) Menjelaskan asuhan kehamilan kunjungan ulang
a) Pengertian : Kunjungan antenatal yang dilakukan
setelah kunjungan antenatal pertama.
b) Cara pemeriksaan
-
Anamnesa
-
Pemeriksaan fisik
-
Pemeriksaan abdomen
E.
Mengembangkan perencanaan yang kompherensif
1.
Menetapkan Kebutuhan Test Laboratorium
Tujuan dilakukannya tes laboratorium adalah untuk mendeteksi
kamplikasi-komplikasi kehamilan pada ibu hamil. Hal-hal yang bersangkutan
dengan test laboratorium :
a.
Pemeriksaan Laboratorium saat Antepartum
a. Pemeriksaan urine, untuk mengetahui adanya kadar
protein dan kadar glukosa di dalam urine.
b. Pemeriksaan darah, untuk mengetahui golongan darah,
faktor rhesus (Rh), Hemoglobin dan rubelanya.
c. Pemeriksaan ultrasonografi, untuk mengetahui apakah
ada komplikasi kehamilan atau tidak, memastikan kehadiran janin, ukuran janin
dan posisi plasenta, serta menetapkan bahwa ukuran janin meningkat atau tidak.
Untuk mengetahui kondisi yang ada di dalam uterus dapat dilihat melalui layar
oskiloskop dalam bentuk gambar bayangan
b.
Pemeriksaan Laboratorium saat Pascapartum
1)
Pemeriksaan darah, untuk mengetahui homoglobin
2)
Hematokrit
3)
Urin bersih, untukurinalisis rutin
c.
Pemeriksaan laboratorium intrapartum
Jika wanita sudah ada pada fase aktif persalinan
riwayat yang sudah diambil pada saat kedatangan dapat menjadi satu-satunya
sumber sampai bayi dilahirkan. Riwayat yang diambil pada fase aktifpersalinan
harus mencakup tinjauan ulang terhadap kehamilan, kondisi fisik dan psikologis,
tinjauan ulang terhadap kehamilan terdahulu, kesehatan secara umum, serta
informasi mengenai pengobatan dalam keluarga.
Setelah riwayat diambil, klien hanya perlu menjalani pemeriksaan fisik
mencakup pemeriksaan pelvikuntuk memastikan
presentasi, posisi janin dan menentukan lebarnya pembukaan.
2.
Menetapkan Kebutuhan Belajar
Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individu, keluraga,
kelompok dan masyarakat tentang penaggulangan masalah kesehatan khususnya yang
berhubungan dengan pihak terkait mengenai kesehatan ibu, anak dan KB, seperti :
a.
Pembelajaran saat Antepartum
Tindakan perawatan diri sendiri :
a. Latihan penanganan nyeri, klien membutuhkan gerak
upaya mempermudah jalan lahir saat persalinan, meningkatkan rasa nyaman,
memperbaiki perkembangan psikomotor bayi dan mempercepat proses penyembuhan
masa pasca persalinan. Maka, dianjurkan untuk bidan memberikan contoh
gerakan-gerakan senam terbaik untuk ke-3 titik masalah, diantaranya :
a) Punggung bawah : goyang panggul
b) Abdomen : merangkak, melingkar, memiringkan panggul
c) Lantai panggul : senam kegel, merangkak
b. Adapun senam terbaik dan sederhana untuk ibu hamil
yaitu dengan cara berjalan kaki.
c. Perawatan gigi, perawatan gigi diperlukan untuk
meningkatkan kesehatan termasuk ibu hamil karena pada ibu hamil gusi cenderung
mengalami hypertrofi selama kehamilan. Perawatan gigi merupakan komponen utama
pendidikan kesehatan yang dapat membantu mencegah penyakit mulut dan mencegah
timbulnya masalah dikemudian hari. Maka, berikan pengarahan pada klien untuk
selalu menggosok gigi dan melakukan flosing untuk mencegah terbentuknya plak
diantara jaringan gusi dan gigi. Anjurkan klien untuk memakan makanan ringan
yang mudah larut dimulut untuk mempertahankan kadar gula tetap rendah
contohnya, klien di anjurkan untuk memakan makanan ringan yang sehat seperti
apel dan wortel.
d. Metode melahirkan, jalaskan pada klien bahwa kesalahan
dalam mempersepsikan tanda persalinan adalah hal yang wajar. Sehingga, jelaskan
pada klien perbedaan antara persalinan sejati dan persalinan palsu sehingga
tenaga kesehatan harus mengajarkan klien cara mengenali tanda praliminer dan
persalinan sejati.
e. Hiegiene, tindakan ini dapat di lakukan pada vagina,
gigi, payudara dll.
f. Vagina : instruksikan klien untuk selalu menjaga
kebersihan di vagina agar tidak terkena infeksi bakteri atau jamur dan
meningkatkan kesehatan daerah disekitar vagina.
g. Gigi : instruksikan klien untuk melakukan tindakan
higiene pada gigi dengan benar, jika sanggup kunjungi dokter gigi dengan teratur
terutama diawal kehamilan.
h. Payudara : instruksikan klien untuk melakukan higiene
pada payudara dengan air yang jernih, tanpa sabun, setiap hari untuk mengangkat
kolostrum dan mengurangi resiko infeksi.
i.
Perawatan payudara, kewaspadaan khusus dalam perawatan payudara selama
kehamilan untuk membantu pencegahan kehilangan tonus payudara yang dapat
menyebabkan nyeri dan mencegah menggantungnya payudara dikemudian hari.
Caranya, instruksikan klien untuk memakai bra yang berbahan lembut dan tidak
memakai bra yang ketat, karena mereka perlu memakai bra berukuran besar selama
kehamilan agar dapat mengakomodasi penambahan ukuran payudara. Berikan
peringatan pada klien jika pada payudara terdapat kolostrum yang banyak maka
anjurkan klien untuk meletakkan kasa atau kasa payudara di dalam bra, ganti
kasa tersebut dengan sering agar payudara tetap kering dan tidak terjadi
ekskoriasi puting susu, nyeri dan fisura. Ingatkan klien bahwa cairan yang
keluar (kolostrum) dapat terjadi pada minggu ke-16 selama kehamilan.
j.
Aktifitas fisik dan seksual, Yakini klien agar selalu berupaya
mempertahankan kesehatannya dalam mempersiapkan fisik dan mental untuk bisa
menghadapi persalinan dan pasca persalinan. Jalaskan mengenai kemungkinan
perubahan dalam keinginan seksual dan bantu klien juga pasangannya untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut, jelaskan pada mereka bahwa
perubahan itu hanya sebatas suatu perbedaan kondisi bukan hilangnya nafsu
seksual terhadap pasangannya.
k. Tidur, Memberikan pengarahan pada ibu hamil mengenai
persiapan diri untuk menerima kehamilan yang dialaminya dan berikan pengetahuan
tentang istirahat/ tidur yang cukup. Untuk ibu hamil dibutuhkan tidur 10
jam, yaitu 8 jam tidur malam dan dilanjutkan 2 jam lagi tidur siang.
l.
Ibu hamil membutuhkan pembelajaran seperti pemenuhan kebutuhan gizi dan
nutrisi untuk ibu hamil dengan cara bidan memberitahukan instruksi tentang
pemilihan makanan dan minuman apa yang sesuai untuk pemenuhan kebutuhan ibu
hamil, bila perlu ajarkan atau praktekkan bagaimana cara memasak makanan dengan
menu makanan yang berbeda agar ibu hamil tidak merasa bosan.
b.
Pembelajaran saat Pascapartum
1)
Tawarkan dukungan dan ajarkan mengenai perubahan-perubahan psikologis yang
terjadi pada pascapartum
2)
Ulas kembali pembelajaran terdahulu mengenai perawatan diri, memberi makan
bayi dan cara perawatan bayi.
c.
Pembelajaran saat Intrapartum
Ajarkan ibu cara mengejan dengan pengaturan nafas yang
baik agar dua nyawa dapat terselamatkan dengan keadaan normal.
3.
Menetapkan Kebutuhan Untuk Pengobatan Komplikasi Ringan
Ada beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada trimester I, yang
mana pada setiap komplikasi tersebut dibutuhkan penanganan dan pengobatan
agar kehamilan tersebut dapat berjalan lancar (normal) seperti yang
diharapkanoleh ibu hamil, keluarganya, maupun petugas kesehatan. Komplikasi itu
adayang ringan dan ada pula yang berat. Dan sebagai seorang bidan, kita hanya
diberi wewenang untuk mengatasi atau menetapkan kebutuhan
untuk pengobatan komplikasi ringan.
4.
Menetapkan Kebutuhan Konsultasi Atau rujukan Kepada Tenaga Profesinal
Lainnya
Pelayanan kebidanan rujukan yaitu merupakan pengalihan tanggung jawab
pelayanan oleh bidan kepada sistem pelayanan yang lebih tinggi atau lebih
kompeten ataupun pengambil alihan tanggung jawab pelayanan atau menerima
rujukan dari penolong persalinan lainnya seperti rujukan atau tanggung jawab
dokter.
Dalam situasi dimana rujukan yang di lakukan oleh bidan kepada dokter untuk
menangani klien yang mengalami komplikasi, maka keterlibatan bidan dalam
pengalihan tanggung jawab diserahkan sepenuhnya kepada dokter.
a.
Tujuan rujukan
1)
Agar setiap klien mendapat perawatan dan pertolongan yang lebih baik
2)
Menjalin kerjasama dengan cara merujuk klien atau mendapatkan perlengkapan
laboratorium yang memiliki fasilitas lebih lengkap upaya mendapatkan hasil test
laboratorium yang lebih meyakinkan.
b.
Hal-hal yang dapat dirujuk
1)
Memberikan asuhan kebidanan pada klien dengan resiko tinggi dan pertolongan
pertama pada kegawat daruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi antar dokter
2)
Rujukan atas kasus-kasus patologik pada kehamilan, persalinan dan nifas
3)
Merujuk klien yang sedang menghadapi kasus atau masalah reproduksi, seperti
kasus ginekologi atau kontrasepsi yang memerlukan penanganan spesialis.
c.
Hasil informasi dari kegiatan rujukan
1) Membahas secara lengkap data-data medis klien yang
telah dikirim dan advis rehabilitas kepada unit yang mengirim
2) Menjalin kerjasama sistem pelaporan tentang data-data
medis pada umumnya dan data-data parameter pelayanan kebidanan khususnya
mengenai kematian maternal dan periental
5.
Menetapkan Kebutuhn Untuk Konseling Spesifik Atau Anticipatory Guidance
Kebutuhan konseling pada setiap ibu hamil itu berbeda-beda dan konseling
yang diberikan pun harus disesuaikan dengan usia kehamilan dankebutuhan klien. Adapun
kebutuhan konseling yang ibu hamil perlukan pada trimester I, diantaranya
sebagai berikut:
a. Kebutuhan nutrisi
Pola kenaikan berat badan adalah hal yang penting
untuk dipantaukarena kenaikan berat badan total wanita hamil penting
untuk mengetahui berat badan wanita di awal kehamilan, dan
mendukungkemajuannya. Sangatlah penting bahwa wanita hamil makan dengan
polagizi yang sehat.Berat badan yang tetap atau terjadi sedikit
penurunan berat badan selama trimester I adalah hal yang normal.
b. Tanda-tanda bahaya
Yang harus diwaspadai saat kehamilan trimester I
adalah terjadinya kehamilan ektopik atau kehamilan di luar kandungan dan
abortus spontaneous yaitu abortus yang terjadi dengan sendirinya.
Perdarahan pervaginam, hipertensi gravidarum, nyeri perut bagian bawah,
danhiperemesis gravidarum.
Perdarahan pervaginam bisa disebabkan oleh abortus,
kehamilan mola, dan kehamilan ektopik. Klasifikasi hipertensi gravidarum yaitu
hipertensi essensial, hipertensi gestasional, preeklampsia dan
eklampsia, preeklampsia dengan hipertensi kronik, serta hipertensi kronik.
Nyeri perut bagian bawah bisa disebabkan oleh
kista ovarium, apendisistis, kehamilan ektopik, abortus, penyakit radang
pelvik, gastritis, penyakit kantong empedu, solusio plasenta, infeksi saluran
kemih.
c. Ketidaknyamanan yang normal
pada trimester I
Ketidak nyamann yang terjadi pada trimester I adalah
hal yang umum terjadi misalnya ibu hamil mengalami kelelahan, hal tersebut bisa
disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi atau anemia. Kelelahan
yang berlebihan menunjukan bahwa wanita hamil tersebut mengalami
tekanan psikologis atau fisiologis. Nutrisi yang kurang mungkin
jugamenyebabkan kelelahan ketika wanita tersebut mengalami mual muntah.
Beberapa ketidaknyamanan yang terjadi selama trimester I, yaitu:
a. Mual dan muntah (morning sickness)
Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran
asamlambung yang berlebihan. Mual dan muntah biasanya timbul pada minggu kedua
kehamilan setelah pembuahan dan terjadi kurang lebih antara minggu ke-6
sampai bulan ke-4 kehamilan.Timbul gejala mual dan muntah terutama pada pagi
hari yangdisebut morning sickness. Dalam batas yang fisiologis keadaan ini
dapat diatasi. Keadaan seperti ini bisa diatasi dengan makan dalam jumlah
sedikit tapi sering, jangan makan dalam jumlah atau porsi besar dan
berlemak, karena hanya akan menimbulkan rasa mual, serta makanlah selagi
hangat.
Untuk mengatasi mual dan muntah di pagi hari, anjurkan
ibu untuk makan makanan ringan seperti biskuit atauroti ditambah dengan teh
manis hangat sebelum bangun dari tempat tidur.
Bidan menyarankan agar ibu menghubungi dokter atau
bidan bila mual-muntah menjadi sangat hebat, sehingga tidak dapat
makanatau minum apapun, dan juga dapat menimbulkan kekurangancairan/ dehidrasi
atau yang disebut dengan Hyperemesis Gravidarum
b. Sering berkemih
Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat
terasa penuh dan sering buang air kecil (BAK). Keadaan ini terjadi pada
bulan pertama kehamilan karena pada saat itu terjadi pembesaran uterus,
akan tetapi pada trimester II sudah menghilang dan timbul lagi pada trimester
III karena terjadi penekanan kandungkemih oleh turunnya kepala bayi. Kita harus
memberitahu pada ibu bahwa jangan mengurangi pemasukan cairan/ minum untuk
mengatasi masalah ini karena ibu hamil membutuhkan cairan yang lebih pada saat
kehamilan.
Cara mengatasinya yang dapat kita lakukan untuk
mengurangi frekuensi berkemih ini adalah menjelaskan mengapa hal tersebut
terjadi dan mengurangi asupan cairan sebelum tidur malam, sehingga wanitatidak
perlu bolak-balik ke kamar mandi ketika tidur.
Oleh karena itu, ibu hamil juga tidak dianjurkan untuk
minum kopi ataupun teh karena kopi dan teh mengandung kafein yang dapat
meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, disamping bisa menyebabkan
iritasi lambung. Kafein bersifat diuretik sehingga ibu menjadi
sering buang air kecil akibatnya mengurangi jumlah
mineral penting seperti: kalium, kalsium dan magnesium dalam tubuh.Kondisi
ini menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit tubuh padahal keseimbangan
elektrolit tubuh berfungsi menjaga kerja jantung dan alat-alat tubuh lain
dengan baik.
c. Merasa lemah dan letih
Rasa lelah dan capek merupakan tanda umum
kehamilan dan akan muncul sekitar 8-10 minggu pertama kehamilan. Tubuh
anda berusaha menyesuaikan diri dengan perubahan hormon dan metabolisme
yang ada. Hormon yang semakin meningkat pun dapat mengganggu pola tidur anda.
Ada ibu hamil yang menjadi gampang mengantuk atau
sebaliknya menjasi sangat susah tidur di waktu malam hari. Sekitar 90% kasus
kelelahan pada wanita hamila akan menghilang sekitar minggu ke-12 kehamilan.
Kelelahan juga dapat disertai dengan rasa sakit kepala. Sakit kepala yang
muncul pada masa awal kehamilan disebabkan karena adanya peningkatan sirkulasi
darah akibat perubahan hormonal.Metode untuk meredakannya adalah meyakinkan
kembali wanita tersebut bahwa keletihan adalah hal yang normal dan bahwa
keletihan akan hilang secara spontan pada trimester II. Pengetahuan ini akan
membantu wanita untuk sering beristirahat selama siang hari jika
memungkinkan hingga kelelahannya hilang.
Latihan ringan dannutrisi yang baik juga dapat
membantu mengatasi keletihan ini. Untuk keluhan sakit kepala bisa diatasi
dengan beristirahat dan makanlah dengan porsi makan sedikit tapi sering
biasanya dapat menolong. Bila sakit kepala semakin terasa berat beri tahu ibu untuk secepatnya
hubungi dokter atau bidan (pada kehamilan lanjut sakit kepala dapat menjadi
tanda pre-eklampsia, yang biasanya disertai dengan peningkatan tekanan darah
dan kaki-tangan bengkak).
d. Perubahan mood atau emosi
Pada trimester awal kehamilan terjadi perubahan
emosional menjadi tidak stabil, hal ini karena adanya perubahan hormone. Hal
yang bisa disarankan bidan kepada klien yang mengalami keluhan seperti ini
mungkin bidan bisa memberikan konseling, misalnya menyarankan ibu agar
bercerita tentang perasaannya kepada orang terdekat, bidan atau dokter. Karena
ini salah satu cara untuk mengurangi emosi yang terjadi.
e. Sinkope atau pingsan
Terjadinya gangguan sirkulasi kedaerah kepala
(sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan sinkope atau
pingsan. Keadaan ini menghilang setelah umur hamil 16 minggu.Bila ibu sering
merasa seperti ingin pingsan sarankan ibu untuk segera periksa ke dokter
karena kemungkinan ibu mengalami anemia.
f. Konstipasi atau obstipasi
Pengaruh progesteron dapat mengahambat gerak
peristaltik usus yang menyebabkan kesulitan untuk buang air besar (BAB).
Ini biasanya terjadi pada trimester awal kehamilan. Tablet zat besi (iron)
juga biasanya menyebabkan masalah konstipasi ini selain itu zat besi tablet akan
menyebabkan warna fesesmenjadi kehitaman. Keadaan seperti ini bisa diatasi
dengan :
1) Asupan cairan yang adekuat, yakni minum air minimal 8gelas per hari dalam ukuran gelas minum.
2) Konsumsi buah atau jus , karena merupakan
laktasif ringan alami.
3) Istirahat cukup, hal ini memerlukan periode istirahat
pada siang hari.
4) Minum air hangat (misal air putih dan teh) saat
bangkit daritempat tidur untuk menstimulasi peristaltik.
5) Makan makana berserat, dan mengandung serat alami
(misalselada, daun seledri, kulit padi).
6) Miliki pola defekasi yang baik dan teratur. Hal ini
mencakup penyediaan waktu yang teratur untuk melakukan defekasi dan
kesadaran untuk tidak mengacuhkan dorongan atau menunda defekasi.
7) Lakukan latihan secara umum, berjalan setiap hari,
mempertahankan postur yang baik, mekanisme yang baik, latihan kontraksi otot
abdomen bagian bawah secara teratur. Semua kegiatan ini memfasilitasi sirkulasi
vena sehingga mencegah kongesti pada usus besar.
8) Konsumsi laksatif ringan, pelunak feses, dan
supositoriagliserin jika ada indikasi. Tiga bulan pertama kehamilan adalah
waktu pembiasaan bagi tubuhdan pikiran terhadap kehamilan. Wanita hamil mungkin
merasakan dampak dari meningkatnya
hormon-hormon.Berbagai dampak tersebut mencakup:
9) Tidak haid
10) Mual dan muntah (morning sickness atau penyakit
pagi,meskipun sebenarnya bisa terjadi kapanpun)
11) Merasa lelah dan mengantuk
12) Sering BAK
13) Lebih banyak mucus atau lendir yang keluar dari
vagina(keputihan, tetapi bukan yang berbau)
14) Perubahan pada payudara (yang tengah bersiap
menghasilkanair susu ibu (ASI). Payudara wanita yang sedang hamilmenjadi lebih
besar. Puting susu mungkin terasa gatal dannyeri.Area
disekeliling puting (disebut areola) menjadi lebih gelap.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada masa ini adalah :
a. Mual dan muntah
b. Pengaruh obat terhadap janin
c. Perubahan body image/ citra tubuh (khususnya bagi ibu
hamil masih remaja/ muda ± usia ibu 12-19 tahun)
d. Kebutuhan nutrisi
e. Peran bidandalam menghadapi klien yang sedang
mengalami keluhan-keluhan diatas, adalah:
f. Bidan harus bisa memberikan solusi dalam mengatasi
mual-muntah yang sangat dirasakan tidak nyaman oleh klien. Misal
menyarankan kepada klien untuk makan sedikittapi sering, jauhkan dari makanan
yang baunya merangsang yang menimbulkan perasaan ingin muntah.
g. Memberitahukan kepada ibu hamil bahwa tidak dibolehkan
untuk mengkonsumsi obat-obatah diluar petunjuk dokter, karena
padatrimester I ini pertumbuhan janin sedang mulai berkembang danada beberapa
obat yang bisa memberi pengaruh buruk pada janin,misal tetrasiklin bisa
menyebabkan kecacatan pada bayi.
h. Memberikan informasi mengenai gizi dan nutrisi apa
saja yang baik untuk dikonsumsi oleh ibu hamil agar kesehatan ibu
dan bayinya tetap terjaga.
d. Aktivitas seksual
Kehamilan dan persalinan adalah semua bentuk ekspresi
seksualitas perempuan yang erat kaitannya dengan pengalaman fisiologis
dan psikologis. Pasangan dapat berpartisipasi dalam aktivitas seksual
tetapimenahan diri dari hubungan karena budaya tabuh terhadap aktivitasseksual
selama kehamilan atau karena mitos tentang bahaya hubunganseksual selama
kehamilan
e. General hygiene
Wanita hamil mungkin lebih sering mandi karena pada
saat kehamilan, kulit menjadi lebih berminyak, berkeringat dan
terjadi peningkatan keputihan. Pemberian konseling mengenai personal
hygiene sangat penting diberikan dari awal kehamilan untuk meningkatkan derajat
kesehatannya.
f. Promosi kesejahteraan
(Promotion of Safety)
Rumah dan tempat kerja dapat menyebabkan ibu
hamilterkontaminasi dari berbagai zat berbahaya. Zat berbahaya tersebut dapat
masuk melalui saluran pernapasan, kontak dengan kulit dan saluran
pencernaanyang dapat menyebabkan gangguan pada perkembangan janin.
g. Konsumsi obat-obatan
Jika saat kehamilan trimester I seorang ibu hamil
memiliki kebiasaan buruk seperti merokok, mengkonsumsi alkohol, sering memakai
obat tanpa resep dokter hal tersebut dapat membahayakan kehamilannya, dalam hal
ini peran bidan adalah membantu ibu hamil dalam meningkatkan derajat
kesehatannya, dengan memberikan informasi mengenai dampak dari penggunaan
kafein, obat bebas, rokok dan alkohol yang dapat mempengaruhi pertumbuhan
janin dapat membantu ibu untuk mengurangi kebisaan buruknya tersebut.
h. Kebutuhan Konseling HIV/ PMS
Konseling adalah kebutuhan proses komunikasi dengan
pembahasan masalah-masalah antara individu dengan konselor (orang yang sudah
mengikuti pembelajaran untuk mengatasi masalah PMS).\
AIDS adalah Penyakit Menular Seksual yang paling sering
didengar yang disebabkan oleh HIV (Human Imunodeficiency Virus), virus ini
menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan (imun) tubuh, sehingga tubuh
menjadi lemah dalam melawan infeksi dengan kata lain kehadiran virus ini dalam
tubuh akan menyebabkan defisiensi (kekurangan) sistem imun. Selama ini
ketakutan orang tentang AIDS sangat besar karena sejauh ini belum dapat
disembuhkan oleh obat-obatan yang dapat membantu perawatan mereka tetapi
obat-obatan yang ada pada saat ini belum bisa menyembuhkan hanya dapat
menghambat kerja virus. Di Indonesia bayi maupun orang dewasa banyak yang sudah
mngidap penyakit AIDS karena itu kita harus waspada terhadap bahaya penularan
AIDS.
1) Catatan khusus tentang HIV/ AIDS
Kita tidak bisa melihat apakah seseorang terkena HIV/ AIDS hanya
berdasarkan penampilannya.
2) AIDS tidak dapat dicegah dengan obat-obatan, suntikan
atau jamu-jamuan.
3) AIDS belum dapat disembuhkan dan dapat berakibat
kematian.
4) AIDS dapat menular dengan cara yang sama dengan PMS
yang lainnya.
5) Penampakan AIDS sama seperti penyakit yang mengenai
orang biasa, seperti TBC, Tumor, Radang paru, Infeksi saluran pencernaan dll.
6) AIDS dapat dicegah dengan cara hanya berhubungan seks
dengan seorang pasangan yang juga hanya berhubungan seksual dengan kita, atau
dengan menggunakan kondom setiap kali berhubungan seksual.
F. Rangkuman
Kehamilan
terdiri dari tiga trimester yaitu trimester I, II, III. Pemeriksaan kehamilan
pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat satu
bulan. Informasi yang diperoleh dari pemeriksaan antenatal akan memungkinkan
bidan dan ibu hamil menetapkan pola asuhan antenatal yang tepat. Proses awal
terbentuknya kehamilan yaitu terjadi konsepsi, ovum yang membuahi oleh sperma
sehingga terjdi proses fertilisasi kemudian terjadi kehamilan. Kehamilan yang
normal terjadi 38-40 minggu.
|
1.
Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia.
2.
Mochtar, 1998. Sinopsis
Obstetri, Obstetri Operatif, Obstetri Sosial, EGC, Jakarta.
3.
Murray, et.al. 2000. A Guide to Effective
Care in Pregnancy and Childbirth. Harper Collins Publishing Ltd
4.
Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Ilmu
Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
5.
Pusdiknakes-WHO-JHPIEGO. 2008. Konsep Asuhan Kebidanan.
6.
Saifudin, A.B. 2010. Panduan
Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
|
1.
Hamil adalah masa
dimulai dari konsepsi sampai lahinya
janin lamanya hamil normal adalah
280 hari(40 mingguatau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid
terakhir,pengertian kehamilan diatas menurut teori dari :
a.
Saifudin
b.
Rustammuchtar
c.
Prawirohardjo*
d.
Varney
2.
Di bawah ini salah satu
lingkup asuhan kehamilan,kecuali :
a.
Diagnosa dan penatalaksanaan dini kehamilan
b.
Penilaian dan evaluasi
kesejahteraan ibu
c.
Petunjuk antisipasi dan
instruksi
d.
Penerapan asuhan*
3.
Dibawah ini merupakan dari tujuan asuhan kehamilan,
kecuali:
a.
Deteksi dini adanya
ketidak normalan dan menyediakan penatalaksanaan atau pengobatan yang
dibutuhkan.
b.
Mempersiapkan
persalinan cukup bulan dan selamat baik ibu maupun bayinya.
c.
Mempersiapkan masa
nifas agar normal ASI ekslusif.
d.
Mempersiapkan pilihan berKB*
4.
Dibawah ini merupakan
komponen terjadinya kehamilan:
a.
Sperma
b.
Ovum
c.
Konsepsi
d.
Iplementasi*
5.
Philosofi merupakan
suatu statement dari seorang bidan sebagi profesi yang bersifat dinamis, dalam
hal ini philosofis kebidanan adalah …
a.
Keyakinan yang dianut
oleh bidan dan dijadikan sebagai panduan dalam memberi asuhan*
b.
Sebagai pedoman
memberian asuhan dalam pelayanan di masyarakat
c.
Keyakinan sebagai
pedoman dalam menunjang kinerja kerjabisan di masyarakat
d.
Pelayanan yang terbaik
yang diberikan bisan di masyarakat sebagai pedoman dan keyakinan
6.
Salah satu philosofi
asuhan kebidanan adalah …
a.
Bekerjadengan tekun,
aman, dan damai
b.
Bekerja tanpa pamrih,
ikhlas, bermurah hati
c.
Mempertahankan keamanan
klien*
d.
Memberi pelayan yang
baik
7. Tujuan pemberian asuhan pada kehamilan antara lain ...
a.
Melihat perkembangan
janin
b.
Memonitori kemajuan
kehamilan*
c.
Manjaga keamanan janin
d.
Memberi rasa nyaman
8. Sebagai
profesional bidan, dalam melaksanakan
prakteknya harus sesuai dengan standard pelayanan kebidanan yang berlaku.
Standard mencerminkan …
a.
Sikap, perilaku dan
model sebagai ciri khas
b.
Norma, pengetahuan, dan
tingkat kinerja yang telah di sepakati*
c.
Sikap, pengetahuan, dan
norma
d.
Identidas, norma dan
pengetahuan
9. Tujuan Bidan melakukan
kunjungan rumah dengan
berinteraksi dengan masyarakat secara berkalaialah …
a.
untuk memberikan
penyuluhan dan memotivasi ibu, suami dan anggota keluarganya*
b.
untuk memberi motivasi
kepada ibu
c.
untukmemberi penyuluhan
kepada masyarakat
d.
untukmemberiperingatankepadaibudansuami
10. Pemeriksaan
meliputi anamnesa dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk …
a.
Melihat kondisi ibu dan
janin
b.
menilai apakah
perkembangan berlangsung normal*
c.
menilai keadaan janin
d.
memotivasi ibu dan janin
|
Membuat
makalah laporan kasus asuhan kebidanan I (kehamilan) beserta pembahasannya
untuk dipresentasikan tatap muka selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar