One
Two
Three
Yeahh!
Sudah lama sekali pengen cerita tentang pengalaman
pribadi yang lagi saya jalani prosesnya dan kali ini saya sempatkan menuliskan
ini di catatan Blog saya. Tujuannya sih biar bisa dikenang dan di share kalian
ya dearest.
Aku memutuskan untuk lanjut kuliah lagi ke DIV.
Keputusan ini
mungkin agak sepihak tanpa basa basi dulu sama suami meskipun kedua orangtua
setuju dan mendukung banget. FYI : kuliahku ini sama sekali tidak mengutak utik
gaji suamiku, full sepenuhnya dari awal dan sampai hampir akhir ini orangtuaku
yang nanggung. Wahh..ini benar-benar membuat tragedy dan berkecamuknya rumah tangga.
Banyak sekali masalah kecil yang awalnya gak masalah sejak kuliah ini jadi
masalah. Kalo diingat flashback ke 7 bulan yang lalu berat sekali perjalanan
saya. Sebenernya sampai sekarang juga masih berat tap saya sekarang sudah lebih
HEWUL alias gak dipikir hihii.
Suami 90% tidak mendukung, anak jadi sering
sakit, laju Magelang-Semarang setiap hari tanpa kenal jam, susahnya cari rewang
yang cocok sama Hael, waktu dan tenaga tersita, uangpun ikut menjadi masalah. Tapi
saya adalah tipe wanita yang sama sekali gak bergantung penuh dengan suami,
apapun kalo bias saya lakukan sendiri, so what?buktinya saya gak pernah rewel
ataupun berkeluh kesah tentang capeknya laju 2.5-3 jam, saya pendem sendiri. Yess,
saya gak pernah berkeluh kesah tentang caeknya saya sama dia lho.
Tapi ini benar-benar buat saya jadi bakoh, saya
mandiri!selalu afirmasi positif itu yang saya berikan ke diri sendiri. Rasanya kacau
balau dear, kuliah dan sudah berkeluarga punya balita, laju jauh tanpa
dukungan. Hampa. Tapi don’t worry semua itu hanya proses, 7 bulan sudah saya
lalui dan sejauh ini saya masih bakoh dan semangat hehe. Kadang iya sih capek
bangeeeeet, badan cappek sampai rumah masih ngurus ini itu, belum juga tugas
kampus dan lain sebagainya, pikiran ini itu dan itu gak bias saya share sama
suami. Awwwwhhhhhhhhh argghhhhhh…..menjerit dalam batin!
Sampai pernah saking capeknya, saya kok tiba-tiba
sms mama “mah, kok ceritaku sama kaya mama..waktu mama S1 gak didukug sama
Papa, dan ini terjadi ke aku”. Jawabnya “coba ngomong ke Papa biar tau”. Tapi gak
saya omongin ahh nanti malah jadi beban mereka. Oya tekad saya kuliah karena
mama saya juga lho..dia wonder women! Dia sangat mandiri, urusan apapun dia
kerjakan sendiri. Mama saya orang pintar, realistis, dan diakui kepintarannya. Dia
sering banget keluar kota buat pelatihan mewakili kabupaten bahkan provinsi
kemana-mana. Dia lulusan S2 Pendidikan dan kuliahnya pun gak didukung papa
saya, tapi dia enjoy aja tuh. Malahan sekarang papa saya salut sama mama dan
mengakui eksistensinya di dunia pendidikan. Ciyehhh…..
Selama lajju ini saya sudah ngerasain suka dukanya
laju dari mulai ketinggalan bis, ngejar-ngejar bis, nunggu bis sampe lumuten, dijutekin
pak polisi, lupa bawa kunci motor, keblabasen sampe Terboyo, salah naik bis, bis
mogok, ndorong motor mogok, sampe kecopetan pun sudah pernah saya alami semua. Nanti
saya share satu persatu ya suka dukanya.
Stay tune dearest….besok kita sambung lagi
ceritanya.
With full of love
Tidak ada komentar:
Posting Komentar